sekitar tahun 2010, tempat air minum isi ulang kami di data oleh DEPARTEMEN KESEHATAN DEPOK, yang saat itu diwakili oleh tenaga sampling dari puskesmas sukmajaya. Maksud dan tujuan dari tenaga sampling tersebut untuk mendata jumlah depot isi ulang dan memeriksa kondisi depot baik dari segi kebersihan tempat juga dari sisi kandungan materi yang terdapat dalam air itu tersebut. Setelah dilakukan pengambilan sample air minum, seminggu kemudian setelah hasil dari sampling air minum kami dinyatakan "MEMENUHI SYARAT SEBAGAI AIR YANG LAYAK UNTUK DIMINUM" kami mendapat undangan untuk mengikuti pelatihan "hygienis dan sanitasi" guna mendapatkan pengetahuan lebih dan dijadikan contoh sebagai perwakilan dari kecamatan sukmajaya sebagai depot air minum yang bersertifikat.
Pada pelatihan tersebut banyak kasus yang berhubungan dengan depot air minum, diantaranya adanya kandungan bakteri E-Coli yang terdapat dalam air minum.
Tubuh manusia sendiri hampir 70%
komposisinya adalah air. Oleh sebab itu, pasokan air bersih untuk
dikonsumsi manusia sangatlah penting. Selain harus bebas dari cemaran
bahan kimia, tidak berbau, tidak berwarna; air untuk dikonsumsi juga
tidak boleh mengandung mikroorganisme berbahaya/patogen. Saat ini
pencemaran lingkungan begitu mengkhawatirkan. Kondisi lingkungan yang
semakin buruk, sedikit banyak juga memberi dampak negatif bagi kualitas
air bagi konsumsi manusia. Penanganan sampah yang tidak memadai,
penempatan dan pengelolaan septic tank yang tidak memenuhi persyaratan
menjadi penyebab utama timbulnya cemaran mikroorganisme berbahaya pada
air, terutama bakteri E.coli dan Coliform. Air yang tercemar E.coli dan
Coliform apabila terkonsumsi oleh manusia dapat mengakibatkan penyakit
pada saluran pencernaan, seperti diare.
Oleh
karena itu sangat penting untuk selalu melakukan analisa cemaran E.
coli dan Coliform terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum
maupun air yang akan digunakan sebagai bahan pelarut bagi produk pangan
mapun produk farmasi. Standar baku kualitas air minum menurut.
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia.(http://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli).
Sehubungan dengan keterangan diatas, sumber air yang digunakan untuk air minum isi ulang jelas sangat mempengaruhi kualitas air minum itu sendiri, selain alat / teknologi yang digunakan dan hygienitas atau sanitasi tempat maupun operator dalam pengoperasian sebuah depot air minum. Karena tidak sedikit pula, pengelola sebuah depot air minum kurang memperhatikan sumber air minun yang akan mereka gunakan, tidak sedikit juga mereka menggunakan sumur sebagai sumber mata air, memang diperbolehkan menggunakan sumur sebagai sumber air yang digunakan tapi harus sesuai aturan yang telah ditentukan yaitu minimal radius 30 m dari sumur tersebut tidak ada septitank atau kakus ( tapi bila didaerah perkotaan jarang kita temui, sumur dengan radius 30 m bebas dari kakus/septitank..)
Jadi selama kita sebagai konsumen cukup cerdas dan cermat menentukan dimana? atau depot air minum yang seperti apa? bagaimana memprosesnya hingga jadi air minum? atau yang paling mudah bisa kita cek, dari hasil pengujiannya dan sertifikasi depot air minum yang akan kita konsumsi.